Tirai Besi
Samudera
Langit
Tak
terbatas sepi
Bulan
Bintang jadi saksi
Pahit
Pahit
Nanar
KOSONG
Jiwa yang sunyi
Terkunci rapi
bak tirai besi
Sang surya menerobos sanubari
Menembus tirai besi
Pengobat luka hati
Merajut helaian bahagia
Cinta
Rindu
Punggawa
nurani
CANTIK
Saat
kau bilang aku cantik
Senyum
mengembang di bibirku
Jantung
pun melompat-lompat
tak
kunjung sunyi
Saat bersamamu
Aku merasa bahagia
Tak tau arah
Lupa akan manusia,
Tak menginjak bumi
Hariku
menjadi penuh warna
Tak
ada derita
Selalu
ada cerita
Rindu
merasuk seluruh kalbu
Merajai
raga sukma
BUMI
Hijau
Bumiku
Biru
langitku
Pengayom
batinku
Pendamai
jiwaku
Pelipur
laraku
Gunung
nan gemuk
Udara
bak oksigen murni
Air
tanpa bakteri busuk
Taman
bunga warna warni
HUJAN
Turunnya
air dari langi
Semua
orang menyebutnya hujan
Memberi
salam bagi bumi
Pertanda
persaudaraan Pencipta kedamaian
Hujan
sepanjang hari
Mereka
bilang musim penghujan
Menaungi
hati petani
Galau
bagi nelayan
Sorotan
cahaya Tuhan
Gemuruh
menerjang kesunyian
Alunan
merdu angin bersatu dengan rintikan hujan
Petir
menyambar pertanda kekuasaan Tuhan
SESAL
Rasa
sesal menutup seluruh hidup
Saat
rasa malu menggunung dalam fikir
Pandangan
orang serasa menghakimi
Membuat
tak berani menatap langit
Berharap
bisa berkata tidak
Mengelak
dari segalanya
Segala
yang benar-benar ada
Berasal
dari sukma
Semua
terasa asing dalam ingatan
Tak
ada memori yang dapat digali
Perasaan
menyesal menaungi perbuatan
Berharap
segera dilupakan
Untuk
beranjak menantang badai
Kembali
menuju kedamaian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar