Desember 19, 2013

Cabe - Cabean

"Kalau sudah pakai celana gemes (hot pants) dan dandanan yang menor muka sama leher saja warna beda". 
"Tingkah lakunya aneh, gak penting misalnya naik motor bertiga pakai celana gemes sambil pegang handphone dan cekikikan gak jelas". 
"Suaranya suka ganggu, leher sama muka beda deh pakai bedaknya gak rata". 
 Yups, itu adalah jawaban anak muda Indonesia saat ditanya apa sih cabe-cabean itu.
     
     Belakangan ini, tepatnya tahun 2013 muncul berbagai istilah baru yang kebanyakan berkonotasi negati. Mulai dari alai, jablai, kimcil, dan masih banyak lagi. Namun, yang sedang menjadi tranding topick saat ini adalah cabe-cabean.
     Istilah cabe-cabean sebenarnya muncul di kalangan geng-geng motor. Pada mulanya cabe-cabean disandangkan pada gadis belia yang kerap nongkrong di balapan liar dan digunakan sebagai piala bergilir bagi pemenang balapan.
     Ciri-ciri fisik cabe-cabean mudah untuk dikenali. Mereka biasanya menggunakan pakaian mini yang dikesankan seksi dan menimbulkan birahi. Celana gemes (hot pants), rok mini, jaket kulit. Namun, cabe-cabean biasanya berasal dari keluarga yang kurang, jadi pakaiaan yang digunakan pun cenderung norak (tidak serasi). Makeup yang dilukis di wajah belia cabe-cabean cenderung wagu. warna terang di muka, padahal leher dan tangan berwarna gelap.
     Istilah cabe-cabean sebenarnya sebuah akronim dari Cewe Alay Bahan Exxkan (cabe). Arti dari akronim tersebut yaitu wanita yang berlebihan (berpenampilan, bersikap tidak wajar dan tidak tidak sesuai usia)yang merupakan alat untuk mrnyalurkan nafsu lelaki. 
     Lantas siapa yang harus disalahkan atas munculnya istilah ini, tepatnya atas lahirnya generasi muda yang memiliki moral cabe-cabean?
Tugas kita bersama ya . . . . :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar