Maret 11, 2014

Remaja Pembunuh (Cemburu Membabi Buta)

Pepatah tentang cinta tak harus memiliki yang begitu agung karena mengibaratkan bahwa cinta yang sesungguhnya adalah saat kita bahagia melihat orang yang kita cintai bahagia nampaknya tak berlaku bagi Ahmad Imam Al Hafitd alias Hafitd (19). Seorang anak dokter kandungan yang juga merupakan mahasiswa semester ke-2 di sebuah universitas swasta di Jakarta ini telah berlaku begitu "sadis". Dia (Hafitd) yang telah memiliki pacar baru Assyfa Ramadhani (18) dengan terencana telah membunuh mantan kekasihnya Ade Sara Angelina Suroto (19). Anehnya Hafitd menghabisi nyawa korban dibantu oleh pacar barunya Assyfa.

Menurut keterangan yang telah diberikan oleh tersangka pada pihak kepolisian, tersangka melakukan pembunuhan berencana atas dasar amarah. Tersangka merasa sakit hati karena setelah korban mengakhiri tali cinta diantara mereka berdua, korban tak mau lagi bertemu dengan tersangka. Namun, motif pembunuhan ini terasa kabur karena kekasih baru tersangka pun terlibat.

Berpura-pura Berduka

Tersangka diringkus oleh pihak kepolisian saat datang ke rumah sakit tempat korban disemayamkan. Bak film hollywood, dengan muka sedih, tersangka mendatangi rumah sakit untuk menyatakan turut berbela sungkawa kepada keluarga korban atas meninggalnya sang mantan kekasih. Pada saat itulah pihak kepolisian yang telah membuntuti semenjak dari rumah meringkusnya. 

Merencanakan Pembunuhan Mantan, Bersama Kekasih Baru

Melalui penelusuran, diperoleh informasi bahwa kedua tersangka (Hafitd dan Assyfa) sering terlihat adu mulut di depan gang rumah Assyfa. Diduga, kedua tersangka sering adu mulut karena kecemburuan Assyfa yang terjadi karena Hafitd masih mencintai mantan kekasihnya (korban). Keduanya pun akhirnya sepakat untuk menghabisi nyawa korban untuk menyelesaikan penyebab pertengkaran mereka.

Pembunuhan direncanakan seminggu sebelum eksekusi. Rencana awal, Hafidt yang ditugaskan untuk mengajak korban bertemu. Namun, karena korban menolak akhirnya Assyfa yang juga merupakan teman SMA korban yang diberi tugas ini. Assyfa mengajak korban bertemu dengan alasan ingin masuk ke tempat les bahasa asing yang diikuti oleh korban.

Tak Memiliki Hati Nurani

Korban dan tersangka bertemu di suatu tempat. Korban pun diminta masuk ke dalam mobil tersangka Hafidt. Mobil dikendarai oleh Hafidt sedangkan Assyfa dan korban duduk di kursi penumpang. Disinilah pertengkaran terjadi. Pada situasi ini korban sempat mengirimkan bbm pada teman lesnya bahwa dia sedang dalam keadaan yang sangat tidak menyenangkan. Adu mulut ini berakhir setelah Hafidt memukulkan alat setrum berkekuatan rendah pada korban. Korban pun pingsan. Assyfa kemudian menyumpal mulut korban dengan koran. Potongan koran inilah yang menyebabkan korban terbunuh. Karena potongan korang yang menyumbat tenggorokan, maka korban tak dapat bernafas dan akhirnya meninggal.Setelah meninggal, tersangka pun membuang korban di pinggir jalan tol.

Setelah diringkus dan diintrogasi oleh pihak kepolisian, kedua pelaku tampak tak menyesal sedikit pun telah menghabisi nyawa seseorang. Bahkan menurut penuturan beberapa sumber, tersangka tampak santai, tidak menyesal, bahkan tersenyum saat memberikan keterangan pada petugas.






Assyifa Ramadhani (18)
Assyifa Ramadhani (18)
Assyifa Ramadhani (18)

2 komentar:

  1. biasane sing membabii buta iku ceweknya...
    eh ini malah kebalikannya

    BalasHapus
  2. Hohooo
    barti yang pencemburu (biasanya) wanita?

    BalasHapus